BERITA UTAMALINTAS SULTENGPalu

Peringati HUT PWRI Ke-58, Gubernur Tekankan Jaga Protokoler Kesehatan

BIDIKSULTENG.COM, PALU- Dalam masa pandemic covid-19 protokoler kesehatan sangat perlu dijaga yakni cuci tangan menggunakan sabun, pakai masker serta menjaga jarak.

Penyebaran virus covid-19 juga sangat perlu diwaspadai apalagi lagi bagi mereka yang telah berusia tua atau di atas 60 tahun, terlebih bagi yang memiliki bawaan penyakit karena rawan tertular untuk itu harus senantiasa menjaga protokoler kesehatan, menjaga imunitas tubuh dan stamina.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola M.Si dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) yang ke-58 bertempat di Gedung Pogombo Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Selasa 8 September 2020

Dalam sambutannya gubernur menyatakan organisasi PWRI merupakan bagian dari organisasi lanjut usia yang sesuai peran fungsinya wajib membimbing dan mentransfer ilmu, keahlian, keterampilan, kemampuan dan pengalaman serta memberi keteladanan dalam segala lini kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Hal ini saya tegaskan sebab PWRI adalah media bergabungnya para pemikir, perumus dan pelaksana pemerintahan, pembangunan serta penggerak pemberdayaan masyarakat,” sebut gubernur.

Oleh karena itu lanjut gubernur, selaku pemerintah daerah dirinya mengajak kepada stakeholder yang ada di sulawesi tengah untuk membuka kesempatan seluas-luasnya kepada pengurus dan anggota PWRI untuk menyalurkan potensi SDM terbaiknya dalam merajut pembangunan yang gilirannya akan mempercepat kemajuan, kemandirian dan daya saing sulawesi tengah.

Disamping sebagai forum silaturahmi antar insan PWRI se-sulawesi tengah, gubernur berharap momentum HUT PWRI berdampak evaluasi dan introspeksi guna mendorong peningkatan kinerja seluruh jajaran PWRI di daerah baik untuk kepentingan meningkatkan kesejahteraan anggota dan organisasi maupun membantu pemerintah daerah dalam kapasitas PWRI selaku mitra pembangunan.

Menurut gubernur sebagai salah satu organisasi lanjut usia, peran PWRI sangat strategis dalam upaya mendorong peningkatan angka harapan hidup lansia sulawesi tengah melalui penyusunan program dan kegiatan produktif yang disinergikan dengan stakeholder sehingga anggota-anggota yang bernaung dalam PWRI dapat terus termanfaatkan dan diberdayakan potensinya untuk membangun daerah dan meningkatkan kesejahteraan anggota-anggotanya.

“Sekali lagi saya ucapkan selamat dan dirgahayu PWRI ke-58. semoga PWRI sulawesi tengah tetap eksis dan jaya, sebagai wadah kepeloporan dan produktivitas bagi para insan purnatugas dalam melanjutkan karya pengabdian tanpa akhir kepada daerah, bangsa dan negara,” sebut gubernur.

Sementara itu ketua PWRI Sulawesi Tengah Drs. H. Baharudin HT dalam sambutan ketua umum PB PWRI pusat, Prof Dr Haryono Suyono menyampaikan penyelenggaraan acara HUT PWRI dilaksanakan tiap kepengurusan PWRI baik di tingkat pengurus besar, pengurus provinsi dan pengurus kabupaten kota sesuai kondisi dan kemampuan masing-masing.

Peringatan hari ulang tahun PWRI ke- 58 diselenggarakan dengan tema Persatuan Wredatama Republik Indonesia bersama bangsa Indonesia tetap memantapkan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan dasar negara,

Dalam sambutannya pengurus pusat PWRI menganjurkan agar setiap tingkat kepengurusan secara gotong royong mengadakan langkah meningkatkan kesadaran para anggota untuk mematuhi protokoler kesehatan antara lain memakai masker, kalau tidak perlu lebih banyak tinggal di rumah, sering mencuci tangan dan tidak bergerombol atau mengambil jarak aman sekitar 2 meter atau lebih.

Setiap pengurus PWRI dan anggotanya dimohon menggelorakan semangat membentuk dan mengisi acara pada sanggar lansia sehat sejahtera dengan berbagai program konkrit memperkenalkan budaya baru dengan norma baru yang intinya memperkuat daya tahan tubuh dan kesehatan anggota dan keluarga masing-masing.

Silaturahmi dengan model baru melalui WhatsApp, SMS, Zoom dan olahraga sederhana dirumah secara teratur dan berbagai kegiatan dapat dilakukan dengan aman dan tidak bergerombol.

“Dalam mengisi kegiatan sosial ekonomi di tingkat desa kiranya dapat dipadukan kerjasama dengan perangkat desa utamanya dalam rembug desa, melalui media sosial guna mengembangkan program mengisi kegiatan pembangunan desa dan masyarakat desa yang diramu melalui ketersediaan dana desa yang dikucurkan ke desa secara langsung partisipasi lansia hendaknya mendapat perhatian yang tinggi dan bisa dijadikan perekat persatuan dan kesatuan gotong royong dalam pembangunan,” jelas ketua PWRI Drs, H, Baharudin HT dalam sambutan pengurus besar PWRI Pusat.

Syukuran dirgahayu PWRI ke-58 ditandai dengan makan bersama paipulu salamaka dan penyerahan bantuan ke beberapa pengurus PWRI cabang serta foto bersama.**

Tinggalkan Balasan

Related Articles

Close