BERITA UTAMALINTAS SULTENGNASIONALPalu

Ma’mun Amin Membuka High Level Meeting,Tim Pengendalian Inflasi Daerah

BIDIKSULTENG.COM,PALU-Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Wakil Gubernur Drs. Ma’mun Amir , Membuka High Level Meeting , Tim Pengendalian Inflasi Daerah* , Polibu , 29 Juni 2022.

Pada Kesempatan itu Wakil Gubernur didampingi Walikota Palu , Perwakilan BI Perwakilan Sulawesi Tengah , Karo Perekonomian Setda Provinsi Yuniarto Pasman,  SH.

Pada Kesempatan Itu Kepala Biro Perekonomian Yuniarto Pasman, SH, Menyampaikan bahwa Hagh Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Sulawesi Tengah diselenggarakan atas kerjasama antara Biro Perekonomian Setda Provinsi bersama Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah.

Tujuan pelaksanaan High Level Meeting TPID seabagai wadah silaturahmi dan berbagi informasi perekonomian antar Intansi Pemerintah.

Juga untuk melakukan Evaluasi Inflasi Sulawesi Tengah Tahun 2022, dan langkah strategis pengendalian harga kebutuhan bahan pokok.

Selanjutnya untuk menetapkan kebijakan dan rekomendasi dalam pengendalian Inflasi di Daerah , terakhir untuk membahas isu – isu Strategis bidang perekonomian yang ada di Sulawesi Tengah.

Lebih jauh Wakil Gubernur Drs. Ma’mun Amir , sebelum membacakan Sambutan Gubernur , Wakil Guberbur menyampaikan salam hangat dari Gubernur Sulawesi Tengah dan menyampaikan permohonan maaf Bapak Gubernur karena belum bisa bersama sama pada kesempatan kali ini .

Maka pada kesempatan itu Wakil Gubernur menyampaikan sambutan Gubernur menyampaikan Apresiasi atas pelaksanaan High Level Meeting sebagai sarana untuk melakukan Evaluasi Inflasi Sulawesi Tengah Tahun 2022 dan langkah strategis Pengendalian harga kebutuhan bahan pokok, dalam rangka mengendalikan dan menjaga pergerakan inflasi daerah pada tahun 2022 tetap berada pada tingkat yang rendah dan stabil sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah demi memenuhi cita-cita yaitu Sulawesi Tengah lebih sejahtera dan lebih maju.
Pada Tahun 2021 Inflasi Provinsi Sulawesi tengah tercatat sebesar 2,20% (year on year), dan pada tahun 2022 sampai dengan bulan mei tercatat sebesar 3,09% (yoy). Angka inflasi ini masih berada pada angka standar inflasi pusat yaitu 3±1 (yoy) yang ditetapkan.

Meningkatnya inflasi dipengaruhi oleh naiknya indeks harga pada kelompok transportasi darat, udara maupun laut dikarenakan kelangkaan BBM sehingga biaya yang dikenakan untuk transportasi tersebut meningkat dan juga hal ini menyebabkan beberapa indeks harga pada komoditi pangan seperti daging ayam ras, telur, ikan dan tomat ikut meningkat.

Peningkatan harga ini juga tidaklah luput dari beberapa perubahan regulasi kebijakan pusat antara lain, Kenaikan harga BBM, Kenaikan tarif listrik, Kenaikan harga LPG non subsidi, Dan kenaikan pajak ppn 11%
Perlu saya sampaikan bahwa TPID Provinsi Sulawesi Tengah telah melaksanakan berbagai upaya pada saat ini untuk mencegah inflasi diantaranya:
1.Penyusunan peraturan Gubernur tentang roadmap pengendalian inflasi daerah tahun 2022 – 2024.
2.High level meeting TPID provinsi sulawesi tengah.
3.Rapat koordinasi TPID dan Kabupaten Kota.
4.Pemantauan menjelang hari besar keagamaan.
5.Rapat ketersediaan pangan.
6.Rapat koordinasi ketersediaan dan keterjangkauan harga komoditi pokok penting.
7.Pasar murah.
8.Operasi pasar.
9.Pengawasan pendistribusian BBM dan LPG

Pada Kesempatan itu juga Wakil Gubernur mengapresiasi upaya yang telah dilakukan TPID dan memberikan upaya perbaikan berkelanjutan di tahun 2022 dan berharap TPID  Sulteng baik tingkat Kabupaten/Kota maupun provinsi harus bekerja lebih keras lagi, dan memperkuat koordinasi dalam rangka menjaga inflasi agar terkendali sesuai dengan target yang diharapkan sehingga tidak memberikan dampak yang kurang baik pada perkembangan ekonomi masyarakat sulawesi tengah. (id)

Tinggalkan Balasan

Related Articles

Close