
BERITA UTAMADUNIAHukumKriminalLINTAS SULTENGLIPUTAN KHUSUSNASIONALSOROTAN
KPK KEMBALI GERAK DI PONOROGO: ISU PENJEMPUTAN PAKSA TIGA NAMA DAN DUA OPD MENGUAT, WARGA DIMINTA TETAP TENANG
Bidiksulteng.com,PONOROGO, Aroma operasi lanjutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali tercium kuat di Ponorogo. Setelah OTT terhadap Bupati nonaktif Sugiri Sancoko, Sekda, dan sejumlah pihak pada 7 November 2025 lalu, kabar bahwa penyidik lembaga antirasuah itu “turun gunung” pada Senin (24/11/2025) berembus semakin kencang.
Informasi yang dihimpun Sinyal Ponorogo menyebut, tim KPK kembali menelusuri dugaan aliran gratifikasi yang menyeret sejumlah pejabat serta proses perpanjangan jabatan Direktur RSUD dr. Harjono Ponorogo dan mutasi ASN di lingkungan Pemkab Ponorogo. Sejumlah OPD disebut masuk radar penyidikan pasca penggeledahan gelombang pertama yang dilakukan dua pekan lalu.
Isu Penjemputan Paksa Beredar, Nama Inisial SH Disebut
Dari seorang sumber internal yang enggan disebut identitasnya, muncul kabar bahwa penyidik menargetkan tiga orang serta dua dinas, yakni Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan. Salah satu nama yang santer disebut berinisial SH, pejabat penting yang diduga mengetahui rangkaian kebijakan strategis yang kini menjadi bidikan KPK.
“Tunggu aja… target tiga orang dan dua dinas: Pendidikan dan Dinkes,” ujar sumber tersebut singkat ketika dikonfirmasi, sembari meminta awak media tetap bersabar.
Namun, informasi ini belum dapat dipastikan. Ketika sejumlah wartawan mendatangi rumah SH di wilayah Siman, suasana justru terlihat sepi. Ketua RT setempat bahkan menuturkan bahwa ia baru saja berbincang dengan SH sekitar setengah jam sebelumnya.
“Baru tadi ngobrol. Tadi ada di rumah,” kata sang Ketua RT, yang mengisyaratkan bahwa kabar penjemputan paksa tersebut belum sepenuhnya akurat.
Penyidik KPK Diduga Memetakan Langkah
Tak adanya aktivitas mencolok siang ini tidak serta merta meredakan spekulasi publik. Berdasarkan pola operasi KPK sebelumnya, tim penyidik kerap bergerak tanpa banyak sorotan, memilih waktu yang relatif senyap untuk mengamankan dokumen atau meminta keterangan tambahan.
Sumber lain menyebutkan, kunjungan penyidik hari ini lebih bersifat pemantapan bukti dan pemetaan jaringan perkara, bukan langsung penangkapan. Namun, ia membenarkan bahwa “ada pergerakan” di beberapa titik.(id)






